Tips Sukses Menanam Caisin
_(1).jpg)
Hargapabrik.id - Caisin atau sawi merupakan salah satu jenis sayuran daun yang disukai oleh konsumen Indonesia karena memiliki kandungan pro vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Caisin (Brassica sinensis L.) termasuk kedalam famili Brassicaceae. merupakan tanaman sayuran dengan iklim sub-tropis, namun mampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis. Caisim tergolong tanaman yang toleran terhadap suhu tinggi (panas). Nah bagaimana kiat-kiat menanam caisin skala besar, berikut ini kami sampaikan uraian lengkapnya.
Baca juga : Menanam Baby Buncis Secara Organik didalam Pot
Tanaman Caisin/sawi terdiri dari dua jenis yaitu sawi putih dan sawi hijau. Karena pemeliharaannya mudah, tanaman caisin atau sawi banyak di tanam di pekarangan. Tanaman ini mengandung berbagai khasiat bagi kesehatan. Kandungan yang terdapat pada caisim adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Caisim atau sawi bakso sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh sakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.
Pada dasarnya tanaman caisin dapat tumbuh dan beradaptasi pada hampir semua jenis tanah, baik pada tanah yang mineral yang bertekstur ringan/sarang sampai padah tanah bertekstur liat berat dan juga pada tanah organik seperti tanah gambut. Kemasaman (pH) tanah yang optimal bagi pertanaman caisin adalah antara 6-6,5. Sedangkan temperatur yang optimum bagi pertumbuhan caisin adalah 12-200C.
Varietas yang dianjurkan
Beberapa varietas atau kultivar caisin atau sawi yang dianjurkan ditanam di dataran rendah atau tinggi adalah LV.145 dan Tosakan, dan kebutuhan benih per hektar sebesar 450-600 g.
Persiapan Lahan
Pengolahan tanah dilakukan 3-4 minggu sebelum tanam. Tanah dicangkul sedalam 30 cm, dibersikan dari gulma dan tanahnya diratakan. Bila pH rendah, digunakan kapur Dolomit sebanyak 1-1,5 ton/ha dan diaplikasikan 3 minggu sebelum tanam dengan cara di sebar di permukaan tanah dan diaduk rata. Bedengan yang digunakan sebaiknya berukuran lebar 100-120 cm dan tinggi 30 cm. Jarak baris dalam bedengan 15 cm dan jarak tanam dalam bedengan 10-15 cm (larikan).
Penanaman
Baca juga : Selada Hidroponik Skala Kecil di Pekarangan Rumah
Sebelum benih disebar, direndam dengan larutan hangat Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % selama ± 2 jam. Selama perendaman, benih yang mengapung dipisahkan dan dibuang. Benih yang tenggelam yang digunakan, di pisahkan dan di kering anginkan. Kemudian benih disebar secara merata pada larikan tanam diatas bedengan. Lakukan pengecekan pertumbuhan, apabila tanaman terlalu rapat maka dilakukan penjarangan.
Pemupukan
Pupuk dasar berupa pupuk dasar sebanyak 10 ton/ha diberikan merata diatas bedengan dan diaduk merata dengan tanah. Hal tersebut dilakukan ± 3 hari sebelum tanam. Sedangkan pemupukan susulan menggunakan pupuk urea 130 kg/ha yang diberikan setelah penyiangan.
Pemeliharaan
Penyiangan gulma dilakukan pada umur ± 2 minggu setelah tanam. Kemudian dilakukan penyiangan dan pendangiran susulan setiap 2 minggu sekali, terutama pada musim hujan. Apabilah penanaman dilakukan dengan cara menyebarkan benih langsung dilapangan, dilakukan penjarangan tanaman 10 hari setelah tanam atau bersamaan dengan waktu penyiangan gulma. Penyiraman tanaman perlu dilakukan apabila ditanam pada musim kemarau atau dilahan yang sulit air. Penyiraman dilakukan sejak awal penanaman sampai waktu panen.
Baca juga : 7 Langkah Pasti Menanam Cabai dalam Pot Hingga Panen
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit, perlu diperhatikan sanitasi lahan, drainase yang baik dan apbila diperlukan tanaman dapat disemprot dengan menggunakan pestisida. OPT utama yang menyerang tanaman caisin adalh ulat daun kubis (Plutella xylostella). Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan Diadegma semiclausum sebagai parasitoid hama Plutella xylostella, penggunaan pestisida nabati, biopestisida, dan juga pestisida kimia. Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.
Panen dan Pascapanen
Panen dapat dilakukan setelah tanaman berumur 45-50 hari dengan cara mencabut atau memotong pangkal batangnya. Produksi optimal tiap hektar dapat mencapai 1-2 ton. Pemanenan yang terlambat dilakukan menyebabkan tanaman cepat berbunga. Tanaman yang baru dipanen ditempatkan di tempat yang teduh,dan dijaga agar tidak cepat layu dengan cara diperciki air. Kemudian dilakukan sortasi untuk memisahkan bagian yang tua,busuk atau sakit. Penyimpanan bisa menggunakan wadah berupa keranjang bambu, wadah plastik atau karton yang berlubang-lubang untuk menjaga sirkulasi udara.
Demikian tadi tips melakukan budidaya sawi caisin, semoga bermanfaat dan ikuti terus informasi terupdate dari Hargaparbik.id !
Baca juga : Mengenal Ragam Pisang Lokal
Leave your comment
Note: HTML is not translated!